Kamis, 23 Juli 2009

Mengukur Keberhasilan

Bila Anda melakukan sesuatu yang baik dan orang memuji, lalu anda merasa senang, maka itu tidak apa-apa. Rasa senang muncul bukan karena kehendak Anda. Rasa senang itu bagai belaian alam yang mengusap keringat Anda, mengubah butir-butirnya menjadi gula-gula pemanis.

Namun, bila kemudian Anda menikmatinya dan bekerja
demi memperoleh kesenangan dari pujian itu, maka itu malapetaka. Saat itu Anda telah kehilangan kebebasan dalam berbuat kebaikan. Anda seolah bekerja keras agar orang lain puas, dan bisa mendapat sanjungan padahal hati anda gelisah menanti ceceran remah-remah sanjungan.

Jangan demikian. Jangan timbang keberhasilan Anda dari seberapa tinggi salut orang lain pada Anda. Seluruh bakat Anda anugerah alam, maka kembalikan ia pada alam. Lepaskan itu sebagaimana Anda melepaskan rajawali. Seperti kata seorang pujangga bahwa rajawali milik langit, biarkan ia ditelan langit
Read More..

Rabu, 15 Juli 2009

Pembelajaran


Hidup adalah apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasakan, apa yang kita alami dan apa yang kita lakukan. Apa yang pernah kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita alami dimasa lalu adalah pembelajaran yang telah kita dapatkan untuk hidup dimasa yang sekarang dan pembelajaran hidup untuk masa yang akan datang.Pembelajaran Hidup tidak hanya kita dapatkan di bangku sekolah. Pembelajaran hidup kita dapatkan dimana saja kita berada. Belajarlah untuk hidup dan hidup untuk belajar. dan hari ini kau mendapat pembelajaran atas semua itu, kinerjaku yang selama ini aku perjuangkan, dengan mati-matian,ternyata tidak sedikitpun menggugah hati nurani someone, tanpa di sadari aku telah berusaha semaksimal mungkin tapi ada balasannya? semuanya
NOL besar. tanpa perasaan sedikitpun kamu berucap demikian, kamu memang yang terhebat, tapi apakah kamu sadar kamu seperti itu karena ada kami-kami di sini. yang selalu berusaha tapi tidak pernah dihargai dan kesempatan untuk maju, karena semuanya bergantung pada mu, bergantung pada keegoisan yang selalu di tonjolkan, yang selau kamu banggakan. Tuhan akan mendengar atas semua ucapanmu, maka berhati-hatilah menggunakan lidahmu, ingatlah selalu pepatah yang mengatakan "mulutmu adalah harimaumu"
Read More..

Jumat, 10 Juli 2009

Gawe Besar


Meski perhitungan suara belum rampung, gawe besar bernama pilpres 2009 rasanya telah selesai. Hampir pasti pasangan SBY-Boediono keluar sebagai pemenang, mengalahkan pasangan Mega-Prabowo dan JK-Wiranto. Perasaan “telah selesai” ini sangat cepat menyergap kita semua, lantaran betapa panjang dan melelahkannya tahap demi tahap dalam Pilpres kali ini. Dalam kondisi seperti ini, secara ilmiah kita seperti di dera rasa capek dan bosan. Kita ingin segera memikirkan hal yang lain, ingin merasakan suasana baru, ingin segera beraktivitas dengan segenap kepastian. Kepastian itulah buah yang diharapkan dari hasil yang kita lakukan selama ini. Pada gilirannya, semua rakyat di negri ini akan berangsur memperbaiki kualitas hidupnya.
Sebagai proses perbaikan hidup dan kualitas demograsi, pemilu memang pelajaran penting dan sangat berharga. Dari momen ini kedewasaan berbangsa dan bernegara diukur, dari ini pula kita bisa melihat indicator dan capaian bangsa ini selama meniti perjalanan hidupnya. Adakah kita telah cukup jujur? Apakah kita telah cukup dewasa? atau adakah kita punya sikap legewa?
Pilpres 2009 berjalan relative aman dan lancar, memang. Tetapi, sungguh naïf bila menyebut pilpres kali ini telah sempurna, masih banyak kekurangan dan janji-janji di sana-sini yang di masa-masa mendatang bakal kita lihat sebagai sisi buruk untuk diperbaiki. Itulah hikmah daripada pelajaran yang menelan biaya puluhan triliun tersebut. Sebagai sebuah pelajaran, pesta demograsi seperti kita tahu perlu waktu yang cukup panjang dan nyaris mustahil untuk dicapai. Kita punya banyak catatan sejak pemilihan umum pertama dilaksanakan pada tahun 1955. yan agak penting untuk digarisbawahi, dari lima tahun ke lima tahun berikutnya, kualitas penyelenggaraan pesta demograsi ternyata tidak selal baik kualitasnya. Di era soeharto kualitas pesta rakyat kita seperti berjalan di kubangan Lumpur, dimana selama berkali-kali penyelenggaraan pemilu di masa Orba berkuasa.
Hidup secara demogratis adalah goal terakhir di setiap pelaksanaan pemilu. Tapi, celakanya , disaat itu menjadi sebuah cita-cita, kita telah dituntut untuk demogratis ketika dalam proses menuju pemerintahan yang demogratis itu. Dimana keruwetan masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih menjadi hal yang paling mengkhawatirkan di detik-detik terakhir pelaksanaan penyontrengan. Padahal, kasus yang sama pernah menghebohkan kita semua, pada waktu yang lalu saat pelaksanaan Pilgub yan terjadi di mana. Pertanyaannya, mengapa hal-hal yang begini menjadi sangat sulit dipetik hikmahnya? Akhirnya, data palsu, nama ganda, warga kehilangan hak memilih, kembali terluang dan terulang kembali.

Read More..

Kamis, 09 Juli 2009

kampungku


Seberapa cinta kah anda terhadap kampung anda? Kampung merupakan salah satu potensi terbesar di negri ini. Tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Dari kampung lah kita berasal, bahkan dari nenek moyang kita dulu. Dikarenakan kebutuhan hiduplah orang-orang banyak yang meninggalkan kampung halaman. Akibatnya kampung menjadi terbengkalai, ditinggalkan oleh orang-orang yang sebenarnya mempunyai potensi untuk mengembangkan kampung. Mereka banyak mengejar
kehidupan di kota yang katanya banyak menjanjikan, banyak yang berhasil memang, tetapi lebih banyak lagi yang menjadi penyakit masyarakat.

Dibutuhkan mimpi yang kuat untuk memulai karya di kampung, karna tanpa disadari banyak rintangan yang akan kita jumpai terutama dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang dengan sengaja menghalang-halangi niat baik kita, dengan alasan beribu-ribu alasan yang sangat tidak masuk diakal. Dikampungku sampai sekarang jalan masih sangat rusak tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, dan listrik pun belum ada. Sebenarnya banyak cara untuk menunjukkan bahwa kita sudah mulai mencintai kampung sendiri, asal kita punya keinginan yang kuat dan adanya dukungan dari masyarakat setempat.
Negara ku bisa kuat karena Kampung ku ditata dengan baik, tidak perlu lagi ke kota untuk mengejar kehidupan, matahari dan angin bisa dijadikan sumber energi yang berlimpah, sawah, ladang, kali dan laut bisa menjadi sumber penggerak ekonomi, dan kehidupan sosial budaya bisa menjadi sumber daya tarik wisata.

Read More..

Selasa, 07 Juli 2009

Menunggu Kesempurnaan


Apakah anda-anda sekalian pernah menginginkan sesuatu. ”Ah, aku sudah capek bekerja sebagai karyawan, ingin buka usaha sendiri. Tapi … tabunganku belum cukup, rumah masih kontrakan, lagi pula umur masih muda. Tunggulah 3 tahun lagi. Setelah 3 tahun berlalu, ternyata tidak cukup-cukup jugadan umur makin bertambah. Dan tahun-tahun berikutnya beban bertambah, semakin sulit mengatur keuangan.
Kenapa tidak bertindak sekarang saja? Karena kita sudah melihat kekurangan kita dari awal. Kurang uang, tidak bisa bergaul, tidak tahu harus memulai dari mana, nanti kalau gagal gimana? Semakin banyak kekurangan yang berusaha kita lihat, semakin
berat kita melangkah. Pikiran kita berkata :”Ah, mana mungkin aku bisa berhasil. ini semua daftar kekurangan yang ada di diri saya. Tidak mungkin berhasil.”
Mungkin kalau Alva Edison menunggu menjadi siap, tidak pernah ada bola lampu dan penerangan dimana-mana seperti yang terjadi sekarang ini. Ia memulai dengan ribuan kali kegagalan, karena tidak punya kepandaian. Maka dari itu bacalah kisah orang-orang besar yang sukses dengan segala kegagalan yang pernah dialami, yang memulai sukses dengan segala kekurangan yang dimiliki saat itu tapi terus berusaha dan akhirnya bisa.
Mungkin anda dan saya, tidak akan pernah keluar dari hutan kalau tidak berusaha mencari jalan keluarnya. Entah itu di perjalanan nanti bertemu dengan harimau, ular atau jurang seberapa sulitnya teruslah melangkah. Tidak ada orang yang sempurna, janganlah berharap menjadi sempurna, baru mulai sesuatu. Lakukan saja apa yang bisa anda lakukan. Semoga!!

Read More..

Persahabatan


Persahabatn adalah suatu rahasia yang amat dalam. Ini dapat dikenakan bahkan pada persahabatan yang lazimnya disebut persahabatan romantis, perpaduan dua hati yang memabukan apabila orang berdekatan dengan sahabat yang dicintainya.
Persahabatan dalam arti yang sesungguhnya terdapat antara mereka yang sungguh-sungguh percaya satu sama lain, tetapi juga apa yang dibutuhkan dapat percaya akan seseorang. Persahabatan jenis ini hanya mungkin antara orang-orang yang matang, antara orang-orang mendalam rasa hatinya.
Pandanglah sebagai sesuatu percobaan apabila kecurigaan mulai mengancam persahabatan. Banyak saat indah yang telah disajikan oleh sahabatku kepadaku.
Banyak ikatan persahabatan yang dijalin, tetapi hanya sedikitlah yang bertahan, banyak yang menghilang seolah-olah tidak pernah ada. Persahabatan itu abadi apabila orang memandangnya sebagai suatu “tugas”. Kalau begitu orang tidak akan menuntut persahabatan dari sahabatnya, melainkan memberi kepada sahabatnya
Read More..