Kamis, 07 Mei 2009

Spirit Bekerja

Spirit ada di udara, mudah terasa dan tercium. Bagi sebagian orang,
spirit tidak sulit diciptakan. Terkadang hanya perlu “dipancing” dengan gorangan di sore hari atau kebersamaan saat lembur sampai pagi.
Namun, di beberapa organisasi tertentu, terasa bahwa spirit ini sulit
dikembalikan, walaupun sudah “diangkat” dan “ditarik-tarik”. Organisasi yang penuh birokrasi, misalnya, sering membuahkan karyawan yang terlalu berhati-hati, “cari selamat”, terlalu berhitung, takut berubah, hanya menunggu ide untuk berubah dari orang lain dan enggan mengeluarkan ide baru. Tidak ada dinamika, kewaspadaan dan kenikmatan untuk berinisiatif lagi.
Bila kita terjebak berada dalam organisasi seperti ini, namun secara
pribadi memiliki spirit yang kuat, kita tentunya bertanya-tanya, apakah saya nanti tidak aneh sendiri ? Bukankah spirit itu bersumber dari suasana kerja tim ? Akankah kita bisa mempertahankan spirit yang segar dari waktu ke waktu ? Bagaimana menyuntikkan spirit ke dalam diri sendiri, bahkan sampai mempengaruhi organisasi ?
Ingat umur
Bila kita sudah kehilangan spirit bekerja, ingatlah umur. Bayangkan profesional seperti Martha Tilaar, yang berusia 70 tahun, tetapi semangatnya serasa 30 tahun. Beliau mengisi kehidupan karirnya dengan passion dan urgensi.
Berapa usia kita sekarang ? Masih berapa tahunkan kita harus berproduksi ? Bila sekarang saja semangat kita sudah kempis, bagaimana kita akan giat berkarya pada tahun-tahun mendatang ?
Sumber : Experd

Tidak ada komentar: