Minggu, 08 Mei 2011

'BATAS' Mengeksplorasi Wilayah Perbatasan

Film karya sutradara Rudi Soedjarwo berjudul BATAS mencoba mengeksplorasi kondisi di sebuah wilayah perbatasan yang selama ini nyaris tidak mendapat perhatian.

"Film yang akan tayang pada Mei 2011 itu mencoba memperlihatkan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia tidak hanya bermakna geografis, tetapi juga psikologis," kata produser film BATAS, Marcella Zalianty, di Yogyakarta, Rabu (06/04).


Menurut dia dalam road discussion film BATAS, ide film itu muncul ketika dirinya diundang ke Kalimantan Barat untuk berbicara mengenai masalah perbatasan. Setelah meninjau langsung ke dusun-dusun, dirinya melihat penduduk setempat mempunyai masalah akses, terutama akses sosial dan pendidikan.


"Keadaan itu membuat saya tergerak membuat film BATAS, yang menceritakan perjuangan seorang perempuan yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia," katanya.


Ia mengatakan film yang digarap selama 25 hari pada awal 2011 tersebut, dibuat tidak hanya sebagai tontonan, tetapi juga memberikan pesan kepada masyarakat Indonesia agar tetap menjaga nasionalisme.


"Banyak kasus warga setempat yang merasa tidak diperhatikan pemerintah, kemudian pindah mencari peruntungan menjadi warga negara Malaysia," katanya.


Artis Jajang C Noer yang berperan dalam film ini mengatakan dirinya salut terhadap penduduk setempat. Mereka sangat pintar, ramah, baik hati, santun, dan sama sekali tidak norak.


"Mereka menjamu kami dengan pesta. Ketika mereka mengetahui kami Muslim, mereka memotongkan ayam, tidak memberi babi kepada kami," katanya.


Film BATAS menampilkan kombinasi aktor dan artis senior berhadapan dengan pemain muda potensial, di antaranya Marcella Zalianty, Arifin Putra, Jajang C Noer, Ardina Rasti, Piet Pagau, Alifyandra dan Marcell Domits.

1 komentar:

Natalius mengatakan...

Salut untuk film ini. Salam kenal mbak